MEMAHAMI KONSEP STRATEGIS
MEMAHAMI
KONSEP STRATEGIS
Besler Sorin Parlindungan Pasaribu
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Program Studi Manajemen Manajemen
Universitas Mercu Buana
Jalan Meruya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Selatan
Beberapa ahli menyatakan bahwa konsep
pengembangan strategis memang diambil dari pengalaman lembaga-lembaga yang
bersifat for profit. Keadaan ini sebenarnya menunjukan kekurangan sektor
nonprofit dalam melakukan penetapan strategi. Hal ini dapat membahayakan
kelangsungan hidup lembaga nonprofit, khususnya yang harus bersaing dengan
pelayanan serupa tetapi memiliki orientasi for profit. Sebagai gambaran,
semakin banyak rumah sakit di Amerika Serikat yang berubah menjadi for profit.
Dalam kurun waktu 25 tahun (antara tahun 1970 s.d. tahun 1995), 330 rumah sakit
nonprofit dari sekitar 4.991 rumah sakit di Amerika Serikat berubah menjadi
rumah sakit for profit.
Memahami Konsep Manajemen Strategis
Manajemen strategis merupakan suatu filosofi, cara berpikir dan cara mengelola
organisasi. Manajemen strategis tidak terbatas pada bagaimana mengelola
pelaksanaan kegiatan di dalam organisasi, tetapi juga bagaimana mengembangkan
sikap baru berkaitan dengan perubahan eksternal. Pemahaman mengenai makna
manajemen strategis tidak hanya terbatas pada aspek pelaksanaan rencana, tetapi
lebih jauh lagi ke aspek misi, visi, dan tujuan kelembagaan.
Makna tersebut terkait dengan konteks
lingkungan luar dan dalam organisasi. Secara singkat, beberapa penulis seperti
Duncan dkk (1995), Truitt (2002), dan Katsioloudes (2002) menggambarkan
manajemen strategis sebagai langkah-langkah para pemimpin organisasi melakukan
berbagai kegiatan secara sistematis. Langkah-langkah tersebut antara lain
melakukan analisis lingkungan organisasi yang memberi gambaran mengenai peluang
dan ancaman. Kemudian langkah berikutnya melakukan analisis kekuatan dan
kelemahan organisasi dalam konteks lingkungan internal. Kedua langkah ini
dilakukan dalam usaha menetapkan visi, misi, dan tujuan organisasi.
Pernyataan misi merupakan hal utama
dalam lembaga yang bersifat mission driven sehingga analisis lingkungan luar
dan dalam lebih dipergunakan untuk menyusun strategi.
Langkah berikutnya adalah merumuskan
strategi sesuai dengan kekuatan dan kelemahan organisasi yang berada pada
lingkungan yang mempunyai peluang atau ancaman. Melaksanakan strategi merupakan
bagian dari manajemen strategis. Pelaksanaan tersebut akan dilakukan bersama
dalam sistem pengendalian strategis untuk menjamin tercapainya tujuan lembaga.
Secara keseluruhan konsep manajemen strategis dapat dibagi menjadi beberapa
bagian yang berurutan: analisis perubahan dan persiapan penyusunan, diagnosis
kelembagaan dan analisis situasi, formulasi strategi, pelaksanaan strategi dan
pengendalian strategi.
Sebenarnya konsep manajemen strategis
berasal dari jaman kuno, khususnya berasal dari pemikiran politikus dan
militer. Kata strategy dalam bahasa Inggris berasal dari kata bahasa Yunani
“strategos” yang mempunyai arti „merencanakan untuk menghancurkan musuh melalui
penggunaan sumber daya secara efektif‟. Pengertian strategi dalam lembaga usaha
merupakan rencana para pemimpin organisasi untuk mencapai hasil yang konsisten
dengan misi dan tujuan organisasi. Strategi dapat dipandang dari tiga aspek:
- Perumusan strategi;
- Pelaksanaan yang bertujuan merealisasikan strategi menjadi tindakan;
- Pengendalian strategi yang dilakukan untuk merubah strategi atau usaha penjaminan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.
Katsioloudes (2002)
menyatakan bahwa strategi merupakan gambaran besar mengenai cara sebuah lembaga
atau perorangan dapat mencapai tujuan. Sebagai kontras, taktik merupakan
strategi dalam skala yang lebih kecil dan waktu yang lebih pendek. Strategi
merupakan kombinasi antara pengambilan keputusan secara alamiah dan proses
pemikiran rasional. Strategi sebenarnya merupakan hal alamiah bagi lembaga yang
mempunyai konsep survival (bertahan dan berkembang).
Penggunaan manajemen
strategis dalam sektor usaha bermula sekitar 60 tahun yang lalu (Duncan
dkk.,1995). Tahun 1960-an dan tahun 1970-an merupakan awal dari pengembangan
konsep perencanaan strategi pada lembaga usaha. Berbagai perusahaan besar
mempraktikkan hal tersebut, termasuk General Electric yang kemudian
mempopulerkan dalam bentuk penerbitan ilmiah. Konsep manajemen strategis
berawal dari perencanaan strategi. Pada intinya proses perencanaan strategi
berusaha untuk menjangkau waktu lebih dari dua belas bulan perencanaan yang
biasa dilakukan perusahaan. Pada tahun 1980-an konsep perencanaan strategi
dilebarkan menjadi manajemen strategis, khususnya dalam penekanan mengenai
pelaksanaan dan pengendalian strategi. Pada masa ini mulai banyak
lembagalembaga nonprofit yang menggunakan, termasuk rumah sakit, perguruan
tinggi, dan pemerintahan. Penggunaan model manajemen strategis berkembang
seiring semakin meningkatnya kompetisi di bidang usaha nonprofit dan tuntutan
agar pemerintah bekerja secara benar
Strategi
Ada bermacam-macam
pemahaman dan pengertian strategi oleh para ahli manajemen seperti berikut ini:
- Henry Mintzberg, James Brian Quinn, dan John Voyer (1995)mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu: strategi sebagai Perspectif, strategi sebagai Posisi, strategi sebagai Perencanaan, strategi sebagai Pola kegiatan, dan strategi sebagai Penipuan. Mari kita lihat pengertian dari masing-masing P tersebut:
a. Perspek. Setiap aktifitas yang
dirumuskan atau dilakukan harus mengacu kepada misi yang di emban dan jangan
keluar dari misi tersebut. Kalau keluar dari misi tersebut akan berdampak
kepada tidak terarah dan terfokusnya kegiatan, sehingga akan mengambang dan
terpencar yang mengakibatkan perencanaan tidak dapat terlaksana dengan baik.
b. Posisi. Pengertian posisi ini adalah
kemampuan dari lembaga atau organisasi untuk menempatkan beberapa item pilihan
mereka agar keberadaan mereka dapat di dalam pikiran pihak-pihak atau orang
orang yang terkait dan dalam pemberdayaan zakat dapat dikatakan seperti para
muzaki, mustahik, pemerintah, LSM, dll.
c. Perencanaan. Perencanaan merupakan
susunan (rumusan) sistematik mengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan
dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang
seksama atas potensi, faktorfaktor eksternal dan pihak-pihak yang berkepentingan
dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam pengertian ini, termuat
hal-hal yang merupakan prinsip perencanaan, yakni : (1) apa yang akan
dilakukan, yang merupakan jabaran dari visi dan misi; (2) bagaimana mencapai
hal tersebut; (3) siapa yang akan melakukan; (4) lokasi aktivitas; (5) kapan
akan dilakukan, berapa lama; dan (6) sumber daya yang dibutuhkan. Ini merupakan
langkah-langkah untuk pencapaian misi. Perencanaan membutuhkan skedul yang
matang agar tidak jalan ditempat. Ada time schedule yang merupakan durasi waktu
dan responsible persons. Disini ditentukan siapa yang bertanggung jawab atas
aktifitas tersebut.
d. Pola kegiatan, di mana dalam strategi
dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian. Agar terdapat
sinkronisasi antara visi, misi dan perencanaan yang efektif perlu kita menyusun
pola yang saling menguatkan dan bersesuaian. Ini dapat dievaluasi secara
berkala dan penyusunan pola ini merupakan umpan balik dan dapat dijadikan sebagai
acuan keberhasilan kita.
e. Ploy atau rekayasa yaitu muslihat
rahasia. Di dalam menyusun strategi, kita juga membutuhkan seni untuk menata
agar terlaksananya strategi dengan baik sehingga pencapaian tujuan dapat
dijangkau dengan mudah dan berkesinabungan. Rekayasa manajemen dalam
perencanaan dan evaluasi perlu dilakukan agar tujuan dapat tercapai.
2 2. Igor Ansoff (1990), mendefinisikan
strategi sebagai proses manajemen, hubungan antara lembaga dengan lingkungan,
terdiri dari perencanaan strategik, perencanaan kapabilitas, dan manajemen Perubahan.
3. Arnoldo C. Hax dan Nicholas S.
Manjluk (1991), mendefinisikan strategi sebagai cara menuntun lembaga pada
sasaran utama pengembangan nilai korporasi, kapabilitas manajerial,
tanggungjawab organisasi, dan sistem administrasi yang menghubungkan
pengambilan keputusan strategik dan operasional pada seluruh tingkat hirarki,
dan melewati seluruh lini lapisan. 4. WF Glueck dan LR Jauch dalam buku
“Manajemen strategis dan kebijakan perusahaan”. mendefinisikan strategi sebagai
rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan
strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk
memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan
yang tepat oleh organisasi.
Perumusan Strategi
Perumusan strategi seringkali
ditujukan sebagai perencanaan strategis jangka panjang. Analisis situasi adalah
awal proses perumusan strategi. Situasi dan kondisi harus di analisis agar
terdapat sinkronisasi antara kemampuan yang digunakan sebagai modal agar
tercapai tujuan yang maksimal. Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan
para pimpinan atau instansi yang terkait dengan perencanaan strategis untuk
dapat menemukan dan mengukur kesesuaian strategis antara peluang-peluang
eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan
ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal. Hal ini dapat
terkonsep dengan cara memilah-milah itemitem yang dimiliki agar dapat
diformulasikan ke dalam langkah-langkah perencanaan strategis, sehingga akan
mengeluarkan out sebagai rumusan yang dapat dilaksanakan sebagai acuan langkah
dalam menjalankan suatu tujuan.
Untuk mencapai kesuksesan organisasi
haruslah memiliki strategic framework. Framework adalah kerangka yang akan
membantu mengorganisir dan mengembangkan spesifikasi tujuan menjadi lebih mudah
dan terarah. Framework tidak menunjukkan bagaimana melakukan perencanaan
strategis tapi memandu hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan
perencanaan strategis. Strategic Framework biasa terdiri dari: Visi, Misi,
Value, Strategi dan Tujuan dan Rencana Kerja.
PT. Pinus Merah Abadi
PT. Pinus Merah
Abadi adalah perusahaan nasional yang bergerak cepat dalam bidang
penjualan & distribusi yang meliputi jaringan tradisional dan modern. PT.
Pinus Merah Abadi memiliki banyak cabang untuk melayani secara langsung outlet
yang terdaftar diseluruh Indonesia.
Untuk memanfaatkan bisnis, PT.
Pinus Merah Abadi membangun kemitraan dengan beberapa distributor lokal untuk
menyebarkan produk dari Sabang sampai Marauke dan secara terus menerus
mengembangkan pasar dengan membuka banyak cabang agar lebih dekat ke pelanggan.
PT. Pinus Merah Abadi manjadi
perusahaan distribusi yang tumbuh dengan berfokus pada pengembangan Sumber Daya
Manusia, Sistem Distribusi, Inventaris, dan Praktek perusahaan yang Baik.
Dalam periode yang sangat cepat
PMA memperoleh prestasi yang memuaskan dalam pertumbuhan penjualan dan penyebaran distribusi.
Transportasi adalah ujung tombak utama bagi perusahaan
distribusi. Kemampuan dalam menghantarkan setiap produk berkualitas dan
bernutrisi sesuai permintaan ke setiap outlet di masing-masing area secara
cepat dan merata merupakan komitmen yang selalu kami emban. Mengatasi kendala
jarak dan hambatan kelancaran aksesibilitas juga merupakan bagian dan tugas
dari kami. Mulai dari perkotaan sampai ke pelosok desa, dari jalan utama sampai
jalan gang. Seluruh armada kami memiliki kapasitas daya hantar dan daya jangkau
yang disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi daerah tujuan masing-masing.
Mulai dari angkutan dengan daya muat besar sampai data muat kecil juga kami
siapkan.
Daftar Pustaka
11. Chaniago, S.A, 2014. https://media.neliti.com/media/publications/201716-perumusan-manajemen-strategi-pemberdayaa.pdf, (08 September 2018)
22. Nancy,2015 https://kebijakankesehatanindonesia.net/images/buku/MRS2/ASPEK_BAB%20II%20%20PRINSIP-PRINSIP%20%20MANAJEMEN%20STRATEGIS.pdf,
(08 September 2018)
33. http://pinusmerahabadi.co.id/index.php/contact-us/about-us/, (08 September 2018)
Komentar
Posting Komentar